Kamis, 16 Juli 2009 | 08:19 WIB
CAPE CANAVERAL, KOMPAS.com — Setelah lebih dari sebulan mengalami penundaan dan lima kali gagal meluncur, pesawat ulang alik Endeavour akhirnya melesat ke luar angkasa. Endeavour meluncur dari Kennedy Space Center, Florida, Rabu (15/7) sore atau Kamis pagi WIB sekitar pukul 05.00.
Peluncuran ini cukup istimewa karena hanya selang beberapa hari menjelang peringatan 40 tahun sejak pertama kali manusia menginjakkan kaki di Bulan, apalagi peluncuran dilakukan di sisi landasan yang sama dengan Apollo 11 saat meluncur pada 16 Juli 1969 silam.
Meski peluncuran berjalan mulus, kegembiraan sedikit terganggu karena terlihat banyak runtuhan saat pesawat melesat. Hasil rekaman video menunjukkan beberapa keping penahan panas di tangki eksternal terlepas dan menghantam badan pesawat 2-3 kali.
"Beberapa goresan terlihat di perutnya, tetapi kami harapkan hanya lecet dan kerusakan minor," ujar Bill Gerstenmaier, Kepala Operasional NASA. Ia mengatakan, para astronot Endeavour akan melakukan pengecekan sebelum pesawat merapat ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS), dua hari mendatang.
Hal seperti inilah yang dikhawatirkan NASA sejak kecelakaan Columbia terjadi tahun 2003. Columbia terbakar dan meledak saat pulang karena lubang di sayap akibat terhantam keping penahan panas di tangki eksternal saat peluncuran.
Meski demikian, saat ini NASA sudah siap menghadapi kemungkinan yang sama. Proses pengecekan telah dilakukan secara bertingkat sejak rekaman video saat peluncuran, pengecakan langsung dua kali, dan pemotretan badan pesawat dari ISS. NASA juga sudah mengembangkan teknik reparasi dengan mengembangkan "semen" khusus untuk menutup retakan pada badan pesawat.
"Kami memiliki semua perangkat di hadapan kami dan proses untuk memastikan pesawat ini layak pulang," ujar Gerstenmaier. Endeavour yang berisi tujuh astronot dijadwalkan menjalankan misi selama 16 hari untuk melanjutkan kembali pembangunan ISS yang dijadwalkan selesai tahun 2010.
Misi utama kali ini adalah pemasangan modul ketiga atau yang terakhir dari laboratorium Kibo milik Jepang. Modul ini akan digunakan untuk melakukan penelitian ilmiah di bagian luar ISS. Selain itu, para astronot juga akan melakukan pemasangan baterai baru dan perawatan lainnya. Semuanya akan dilakukan dalam lima kali spacewalk.
Sabtu, 17 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar